Rabu, 06 Maret 2013

Ekonomi Sumber Daya Manusia


KATA PENGANTAR

Adalah kewajiban bagi setiap insan untuk dapat mensyukuri karunia Tuhan karena kebesarannyalah penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini, dalam penulisan makalah ini penulis banyak merepotkan berbagai pihak baik dalam binbingan, bantuan moril, maupun espiritual, untuk itu penuilis menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak selaku dosen pengasuh mata kuliah Ekonomi Sumberdaya Manusia.
Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut memberikan kontribusinya dalam pelaksanaan penulisan makalah ini, kepada semua pihak tidak ada yang layak untuk membalas budi baik yang telah diberikan hanyalah doa kiranya Maha pengasih memberikan berkat dan rahmat yang berkelimpahan.
Penulisan makalah ini merupakan hasil maksimal dari penulis namun masih terdapat banyak kekurangan dan untuk penyempurnaanya penulis mengharapkan saran maupun kritikan yang konstruktif.


Jambi,07 Juli 2012





BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pembangunan suatu bangsa memerlukan aspek pokok yang disebut dengan sumber daya (resources) baik sumber daya alam atau natural resources maupun sumber daya manusia atau human resources. Kedua sumber daya ini sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan. Sejarah menunjukkan masyarakat bisa mencapai kemakmuran karena berhasil memamfaatkan sumber daya yang dimiliki.
Pada dasarnya sumber daya alam merupakan asset  yang dimiliki suatu Negara yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim atau cuaca, hasil hutan, tambang dan hasil laut yang  sangat mempengaruhi pertumbuhan industri suatu Negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi.  Dengan adanya sumber daya alam yang melimpah dan berpotensi tinggi sangat mendukung pembangunan ekonomi suatu Negara. Pembangunan ekonomi adalah usaha – usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang sering kali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riel perkapita.
Namun sumber daya alam yang ada tersebut tidak sendirinya diolah olah alam akan tetapi perlu adanya sumber daya manusia, guna mengolah sumber daya alam tersebut. Keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi atau disebut juga sebagai proses produksi.
Sumber daya manusia adalah yang terpenting, karena jika sebuah Negara memiliki suatu SDM yang terampil dan berkualitas maka ia akan mampu mengolah SDA yang jumlahnya terbatas.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis cenderung untuk membahas masalah peranan sumber daya alam dan sumber daya manusia terhadap pembangunan ekonomi.
1.2. Perumusan Masalah
Adapun masalah yang dirumuskan dalam penulisan makalah ini yakni adalah sebagai berikut :
1.      Konsep dasar dan pemikiran ekonomi sumber daya manusia serta beberapa teori-teori yang terkait di dalamnya.
2.      Ketenagakerjaan dan pengangguran serta faktor-faktor yang mempengaruhi.
3.      Serta poin-poin penting dalam ekonomi sumberdaya manusia.

1.3.Pembatasan Masalah
Dalam penulisan makalah ini hanya membahas masalah yang berkaitan dengan peranan Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan beserta perihal yang mempengaruhi terhadap pembangunan ekonomi.

1.4.Tujuan
Dalam penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peranan Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan terhadap pembangunan ekonomi. Dan dalam makalah ini menerangkan hal-hal yang saling berpengaruh maupun mempengaruhi pentingnya ekonomi sumberdaya manusia.

1.5.Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan mahasiswa/i tentang pentingnya Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan terhadap pembangunan ekonomi di suatu Negara. Serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan khususnya mengenai ekonomi sumberdaya manusia yang ada. Juga bagi penulis merupakan latihan serta pembelajaran yang tentunya berguna.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar dan Pemikiran Ekonomi Sumber Daya Manusia
Ekonomi sumber daya manusia (human Resources economic) berkaitan dengan perencanaan sumber daya manusia (human resources planning), ekonomi ketenagakerjaan (labor economic), dan ekonomi kependudukan (population ekonomic). Mulyadi. S (2003) menyatakan bahwa ekonomi sumber daya manusia adalah ilmu ekonomi yan diterapkan untuk menganalisis pemebentukan dan pemanfaatan sumber daya manusia yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi. dengan kata lain ekonomi sumber daya manusia merupakan penerapan teori ekonomi analisis sumber daya manusia. Berikut adalah teori - teori yang mendasari tentang ekonomi sumber daya manusia.
1.      Teori Klasik Adam Smith
Adam Smith (1729 - 1790) merupakan tokoh utama dari aliran ekonomi yang kemudian dikenal sebagai aliran klasik. Smith menganggap bahwa manusia sebagai faktor produksi utama yang menentukan kemakmuran bangsa-bangsa. Alasannya, alam (tanah) tidak ada artinya kalau tidak ada sumber daya manusia yang mengelolahnya sehingga bermanfaat bagi kehidupan.

2.      Teori Klasik J.B Say
Kontribusi Jean Baptise Say (1767 - 1832) terhadap aliran klasik adalah pandangannya yang mengatakan bahwa setiap penawaran akan menciptakan permintaannya sendiri ( supply creates its own demand). Pendapat Say ini disebut dengan hukum Say ( Say`s Law). pandangan tersebut didasari oleh asumsi : bahwa peningkatan produksi akan selalu diiringi oleh peningkatan pendapatan, yang kahirnya akan diiringi pula oleh peningkatan permintaan.



3.      Teori Malthus
Thomas Robert Malthus (1766 - 1834 ) dianggap sebagai pemikir klasik dalam bukunya " Principle of population". Menurut Malthus, manusia berkembang jauh lebih cepat dibandingkan dengan produksi hasil - hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan manusia. karena perkembangan jumlah manusia jauh lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan produksi hasil-2 pertanian.

4.      Teori Keynes
Menurut Keynes (1883-1946) mengatakan bahwa tidak ada mekanisme penyesuaian otomatis yang menjamin perekonomian akan mencapai keseimbangan (equilibrium) pada tingkat penggunaan kerja penuh.karena kaum klasik percaya bahwa dalam keseimbangan sumber daya, termasuk tenaga kerja akan digunakan secara penuh (full employed).

5.      Teori Harrod – Domar
Teori Harrod - Domar (1946) dikenal sebagai teori petumbuhan. menurut teori ini investasi tidak hanya menciptakan permintaan, tetapi juga memperbesar kapasitas produksi. kapasitas produksi yang membesar membutuhkan permintaan yang lebih besar agar produksi tidak menurun.
6.      Teori Coale – Hoover
Coale - Hoover berpendapat bahwa perubahan penduduk baru terasa pada penduduk sebagai input proses produksi setelah kurun waktu tiga puluh tahun. dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi, akan kerja akan menjadi lebih besar setelah tiga puluh tahun, hal ini akan mendorong dihasilkannya jumlah output yang lebih besar. Oleh sebab itu dalam jangka panjang pertumbuhan penduduk akan menaikkan jumlah angkatan kerja, tetapi memeprlambat kenaikan output pekerja.  


7.      Teori Ester Boserup
Menurut Ester BOserup (1965) menyimpulkan bahwa pertumbuhan penduduk justru menyebabkan dipakainya sistem pertanian yang lebih intensif disuatu masyarakat primitif dan meningkatnya output disektor pertanian. dalam hal ini pertumbuhan penduduk justru mendorong diterapkannya suatu inovasi (teknologi) baru.
8.      Teori Rasional Expectation
Menurut teori ini, perubahan permintaan, apakah akan melalui ekspansi moneter atau rangsangan fiskal hanya akan meningkatkan output nyata atau employment, bila masyarakat tidak menduga adanya kenaikan itu. artinya masyarakat akan belajar dari pengalaman- pengalaman tentang perubahan permintaan yang tidak diduga, akhirnya permintaan akan kembali seperti semula. Output nyata dan emplpyment kembali ketitik keseimbangan semula. Akhir kata semoga teori ini dapat bermanfaat bagi teman - teman yang akan menulis skripsi, karya ilmiah atau tesis tentang Sumber Daya Manusia. 
Menurut Gomes (1997), Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam suatu organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas. Dalam suatu organisasi perlu adanya suatu manajemen yang mengelola sumber daya manusia yang ada untuk mencapai tujuan organisasi. Mathis dan Jackson (2006) mengartikan manajemen sumber daya manusia sebagai rancangan sistem – sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan – tujuan organisasional. Tugas manajemen sumber daya manusia adalah untuk mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya.
Menurut Werther dan Davis yang dikutip oleh Edy Sutrisno menyatakan bahwa sumber daya manusia adalah pegawai yang siap, mampu dan siaga dalam mencapi tujuan – tujuan organisasi (Werther dan Davis dalam Sutrisno, 2009:1)
Menurut Hadari Nawami yang dikutip oleh Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah yang dimaksudkan sebagai sumber daya manusia meliputi tiga pengertian yaitu
1.      Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pegawai atau karyawan)
2.      Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.
3.      Sumber daya manisia adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material/nonfinansial) didalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensinya. (Nawami dalam Sulistiyani dan Rosidah, 2003:9)
Selain definisi Sumber daya manusia diatas Faustino Cardoso Gomes (2003:1) menyebutkan bahwa: Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas.

Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting

dalam suatu perusahaan disamping faktor lain seperti modal. Oleh karena itu,
SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menciptakan struktur baru, yaitu struktur global. Struktur tersebut akan mengakibatkan semua bangsa di dunia mau tidak mau akan terlibat dalam suatu tatanan global yang seragam, pola hubungan dan pergaulan yang seragam khususnya dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, masyarakat dunia terus berubah sejalan dengan perkembangan teknologi, dari masyarakat pertanian ke masyarakat industri dan berlanjut ke masyarakat pasca industri yang serba teknologis. Pencapaian tujuan dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan cenderung akan semakin ditentukan oleh penguasaan teknologi dan informasi, walaupun kualitas sumber daya manusia (SDM) masih tetap yang utama. Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam persaingan global, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Dalam globalisasi yang menyangkut hubungan intraregional dan internasional akan terjadi persaingan antar negara.

Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang

terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk
sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri
serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan
kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian
praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem
yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian
psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan
organisasi.

Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia atau

(MSDM). Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen dan
psikologi. Mengingat struktur SDM dalam industri-organisasi dipelajari oleh
ilmu manajemen, sementara manusia-nya sebagai subyek pelaku adalah bidang
kajian ilmu psikologi.
Berikut ini merupakan beberapa definisi mengenai Sumber Daya Manusia:

•Sumber Daya Manusia(SDM) adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu

organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerjaan atau karyawan).
•Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.
•Sumber Daya Manusia(SDM) adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) didalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensinyata(real) secara fisik dan non fisikdalam mewujudkan eksistensi organisasi.
Dengan mempelajari bagaimana pentingnya dan menangani kualitas sumber daya manusia maka akan terwujud:
a.      Meningkatnya kualitas sumber daya manusia.
b.      Meningkatnya kesejahteaan masyarakat dengan perluasan lapangan kerja.
c.      Meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan pekerja
d.      Peningkatan kualitas transmigran

e.      Pemberdayaan kawasan transmigrasi sebagai pengembangan tanaman

pangan, tanaman perkebunan dan industri kecil.
f.       Pemerataan penduduk dan hasil-hasilnya
g.      Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pembangunan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mandiri.  
Terkait dengan kondisi sumber daya manusia Indonesia yaitu adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (open unemployment). Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta. Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah. Struktur pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2 %. Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi. Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi terus meningkat. Sampai dengan tahun 2000 ada sekitar 2,3 juta angkatan kerja lulusan perguruan tinggi. Kesempatan kerja yang terbatas bagi lulusan perguruan tinggi ini menimbulkan dampak semakin banyaknya angka pengangguran sarjana di Indonesia. Menurut catatan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Depdiknas angka pengangguran sarjana di Indonesia lebih dari 300.000 orang. Masalah SDM inilah yang menyebabkan proses pembangunan yang berjalan selama ini kurang didukung oleh produktivitas tenaga kerja yang memadai. Itu sebabnya keberhasilan pembangunan yang selama 32 tahun dibanggakan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 7%, hanya berasal dari pemanfaatan sumberdaya alam intensif (hutan, dan hasil tambang), arus modal asing berupa pinjaman dan investasi langsung. Dengan demikian, bukan berasal dari kemampuan manajerial dan produktivitas SDM yang tinggi. Keterpurukan ekonomi nasional yang berkepanjangan hingga kini merupakan bukti kegagalan pembangunan akibat dari rendahnya kualitas SDM. Rendahnya SDM Indonesia diakibatkan kurangnya penguasaan IPTEK, karena sikap mental dan penguasaan IPTEK yang dapat menjadi subyek atau pelaku pembangunan yang handal.
Dalam kerangka globalisasi, penyiapan pendidikan perlu juga disinergikan dengan tuntutan kompetisi. Oleh karena itu dimensi daya saing dalam SDM semakin menjadi faktor penting sehingga upaya memacu kualitas SDM melalui pendidikan merupakan tuntutan yang harus dikedepankan.

Salah satu problem struktural yang dihadapi dalam dunia pendidikan adalah

bahwa pendidikan merupakan subordinasi dari pembangunan ekonomi. Pada era
sebelum reformasi pembangunan dengan pendekatan fisik begitu dominan. Hal ini sejalan dengan kuatnya orientasi pertumbuhan ekonomi.
Pengaruh IPTEK terhadap peningkatan SDM Indonesia khususnya dalam persaingan global dewasa ini meliputi berbagai aspek dan merubah segenap tatanan masyarakat. Aspek-aspek yang dipengaruhi, adalah sebagai berikut :
1.      Dampak Globalisasi
Yang ditimbulkan oleh teknologi dalam era globalisasi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, sangat luas. Teknologi ini dapat menghilangkan batas geografis pada tingkat negara maupun dunia.


2.      Aspek Ekonomi.
Dengan adanya IPTEK, maka SDM Indonesia akan semakin meningkat dengan pengetahuan-pengetahuan dari teknologi tersebut. Dengan kemajuan SDM ini, tentunya secara tidak langsung akan mempengaruhi peningkatan ekonomi di Indonesia. Berkaitan dengan pasar global dwasa ini, tidaklah mungkin jika suatu negara dengan tingkat SDM rendah dapat bersaing, untuk itulah penguasaan IPTEK sangat penting sekali untuk dikuasai. Selain itu, tidak dipungkiri globalisasi telah menimbulkan pergeseran nilai dalam kehidupan masyarakat di masa kini akibat pengaruh negatif dari globalisasi.
3.      Aspek Sosial Budaya.  
Globalisasi juga menyentuh pada hal-hal yang mendasar pada kehidupan manusia, antara lain adalah masalah Hak Asasi Manusia (HAM), melestarikan lingkungan hidup serta berbagai hal yang menjanjikan kemudahan hidup yang lebih nyaman, efisien dan security pribadi yang menjangkau masa depan, karena didukung oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dampak yang timbul diakibatkannya ikatanikatan tradisional yang kaku, atau dianggap tidak atau kurang logis dan membosankan. Akibat nyata yang timbul adalah timbulnya fenomenafenomena paradoksal yang muaranya cenderung dapat menggeser paham kebangsaan/nasionalisme. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya tanggapan masyarakat atas kasus-kasus yang terjadi dinilai dengan didasarkan norma-norma kemanusiaan atau norma-norma sosial yang berlaku secara umum (Universal internasional).
Hakikat Ekonomi kependudukan dan ketenagakerjaan Ekonomi menyangkut kebutuhan-kebutuhan manusia dan sumber-sumber daya (resources). Keinginan dan kebutuhan manusia tidak terbatas, sedangkan sumber-sumber daya selalu terbatas. Dengan demikian ilmu ekonomi berusaha menerangkan bagaimana memenuhi kebutuhan masyarakat sebanyak mungkin dengan jumlah sumber-su,ber yang terbatas.
Kedua pengertian SDM tersebut mengandung dua aspek, yaitu kuantitas, dalam arti jumlah penduduk yang mampu bekerja, dan aspek kualitas, dalam arti jasa kerja yang tersedia dan diberikan untuk produksi. SDM sebagai faktor produksi juga terbatas, dalam pengertian yang demikian, maka ekonomi kependudukan dan ketenagakerjaan berusaha menerangkan bagaimana memanfaatkan sumber daya manusia sebaik – baiknya untuk dapat menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi sebanyak mungkin kebutuhan manusia, tanpa merugikan kepentingan generasi manusia berikutnya akan pemenuhan kebutuhannya.
Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya.
Sumber daya manusia adalah seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang berada di dalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri demografis, sosial maupun ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan.
2.2 Tenaga Kerja,Angkatan Kerja dan Pengangguran.
1. Tenaga Kerja
Penduduk dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Sebagaimana telah diuraikan di depan, tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja.
Angkatan Kerja Produktivitas & Penghasilan (PP)
Produktivitas & Penghasilan Rendah Produktivitas & Penghasilan Tinggi Penggunaan Tenaga diukur dengan jam kerja (JK) Penggunaan Tenaga lama (jam kerja Panjang) Jk: Panjang PP: Rendah JK: Panjang PP: Tinggi Penggunaan Tenaga Singkat(jam kerja Penuh) JK: PendekPP: Rendah JK: Pendek PP: Tinggi.


Makna angkatan kerja
Sebagaimana telah dikemukakan, tenaga kerja atau manpower terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja adalah penduduk, atau lebih tepatnya tenaga kerja, yang aktif secara ekonomi. Bukan angkatan kerja adalah penduduk, atau lebih tepatnya tenanga kerja, yang tidak aktif secara ekonomi. Mereka yang aktif secara ekonomi terdiri dari penduduk yang bekerja dan yang sedang mencari pekerjaan. Tenaga kerja (manpower) adalah seluruh penduduk dalam usia kerja (berusia 15 tahun atau lebih) yang potensial dapat memproduksi barang dan jasa. Sebelum tahun 2000, Indonesia menggunakan patokan seluruh penduduk berusia 10 tahun ke atas (lihat hasil Sensus Penduduk 1971, 1980 dan 1990). Namun sejak Sensus Penduduk 2000 dan sesuai dengan ketentuan internasional, tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun atau lebih. 
Angkatan kerja ialah setiap orang yang mapu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat (UU No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Adapun angkatan kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas yang secara aktif melakukan kegiatan ekonomis (Biro Pusat Statistik,19830. Angkatan kerja terdiri atas penduduk yang berciri sebagai berikut:
a. Bekerja
b. Mempunyai pekerjaan tetap, tetapi sementara tidak bekerja
c. Tidak memilki pekerjaan sama sekali, tetapi mencari pekerjaan secara aktif
Mereka yang berumur 15 tahun atau tidak bekerja atau tidak mencari pekerjaan karena bersekolah, mengurus rumah tangga, pensiun, atau secara fisik fisik dan mental tidak memungkinkan untuk bekerja tidak dimasukkan ke dalam angkatan kerja (Ida Bagus Mantra,2003:225).


Hubungan Jumlah Penduduk,Angkatan Kerja, dan Pengangguran
1. Angkatan Kerja
Seperti sudah disinggung di atas,angkatan kerja (labour force) merupakan sebagian dari jumlah penduduk seminggu sebelum sensus sudah bekerja, baik sedang bekerja atau sementara sedang tidak bekerja dengan berbagai alasan seperti sedang menunggu panen atau cuti. Tidak semua angkatan kerja akan mendapat kesempatan kerja, karena lapangan kerja yang tersedia belum tentu dapat menyerapnya.
2. Pengangguran
Adakah orang-orang disekitar anda yang tidak bekerja? Apakah mereka terlalu muda atau sudah tua? Angkatan kerja yang tidak terserap dalam kesempatan kerja sehingga belum kerja atau sudah bekerja tetapi karena sesuatu hal tidak bekerja secara optimal disebut pengangguran (unemployment).
3. Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja (demand for labour) adalah suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja) untuk diisi oleh para pencari kerja.kondisi perekonomian yang terjadi akhir-akhir ini menambah banyaknya jumlah pengangguran karena adanya PHK dari perusahaan yang gulung tikar atau merugi.
Macam-macam Pengangguran dan Penyebabnya
Pengangguran tidak hanya terjadi masalah bagi pribadi yang bersangkutan tetapi juga bagi negaranya. Macam-macam pengangguran ditinjau dari penyebabnya,antara lain sebagai berikut.
• Pengangguran Konjungtor
Pada waktu kegiatan ekonomi mengalami kemunduran,perusahaan harus menurangi kegiatan produksi, baik menurangi produksi maupun dengan mengurangi sebagian tenaga kerja. Kemunduran ekonomi akan menaikkan tingkat pengangguran dalam masyarkat. Pengangguran yang disebabkan oleh siklus konjungtor (perubahan kegiatan perekonomian) disebut dengan pengangguran konjungtor.
• Pengangguran Teknologi
Bagaimanakah perusahaan mengerjakan pembukuan keuangan yang terjadi sebelum ada komputer? Perusahaan membutuhkan banyak pekerja yang paham akuntansi untuk mengerjakan pembukuannya. Namun setelah ada komputer yang dilengkapi dengan sistem akuntansi, maka kehadiran pekerja-pekerja tersebut tidak dibutuhkan lagi. Perusahaan hanya membutuhkan pekerja yang menghsilkan sistem dalam komputer. Pengangguran yang disebabkan oleh penggunaan mesin-mesin yang modern dan serba otomatis,sehingga tenaga kerja manusia dikurangi bahkan ditiadakan disbut pengangguran teknolgi.
• Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman merupakan pengangguran yang disebabkan oleh pengaruh musim. Pada saat musim tanam dan panen, banyak petani yang turun ke sawah dan ladang untuk melakukan aktivitas mereka. Namun, disaat selang waktu antara kedua musim tersebut petani tidak banyak melakukan aktivitas. Mereka hanya menggembalakan ternak atau sekedar istirahat dirumah. Pada saat ini, petani merupak pengangguran musiman.
• Pengangguran Struktural
Pengangguran yang disebabkan oleh adanya perubahan strukur dan kegiatan ekonomi. Ada dua kemungkinan yang menyebabkan pengangguran sturukural, yaitu menurunnya permintaan dan teknik produksi yang semakin canggih.
1) Permintaan Menurun
Salah satu contoh pengangguran struktural yang disebabkan oleh berkurangnya permintaan ialah pengangguran yang yerjadi dikalangan tukang jahit dan tukang sepatu tradisional. Hal ini disebabkan oleh adanya perkembangan industri garmen atau konveksi dan industri sepati modern. Para konsumen lebih suka membeli baju dan sepatu siap pakai.
2) Makin Canggihnya Teknik Produksi
Faktor ini menungkinkan suatu perusahaan pada waktu yang sama menaikkan produksi sekaligus menurangi tenaga kerja. Mesin berat digunakan untuk mendorong dan meratakan tanah atau menggali parit untuk membersihkan kawasan. Penggunaan mesin-mesin ini akan mengurangi tenaga manusia yang diperlukan dalam kegiatan membangun jalan raya.
• Pengangguran Normal
Pengangguran yang disebabkan memang belum mendapat pekerjaan karena pendidikan dan keterampilan yang tidak memadai. Dari uraian diatas dapat disimpulkan beberapa hal yang menyebabkan pengangguran sebagai berikut.
1.           Penduduk yang relatif banyak, sedangkan lapangan kerja atau lapangan usaha belum menampung.
2.           Pendidikan dan keterampilan yang rendah dan tidak siap kerja.
3.           Teknologi yang semakin modern.
4.           Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakukan penghematan-penghematan.
5.           Ketidakstabilan perekonomian,politik,dan keamanan suatu negara.
• Pengangguran terselubung (diseguisees Unemployment)
Seorang lulusan Sekolah Menengah Kejuruan) program Teknologi Pertanian, karena suatu hal terpaksa bekerja sebagai pelayan toko, yang sebenarnya tidak sesuai dengan bakat dan keterampilannya. Lulusan ini merupakan tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena sesuatu alasan tertentu, misalnya karena tidak memperoleh suatu pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya.

• Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Ada yang sudah berusaha secara maksimal tapi belum memperoleh pekerjaan, tetapi ada juga yang tidak berusaha mencari pekerjaan karena malas. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengganguran adalah sebagai berikut:
1.            BESARNYA ANGKATAN KERJA TIDAK SEIMBANG DENGAN KESEMPATAN KERJA
Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi. 
2.            STRUKTUR LAPANGAN KERJA TIDAK SEIMBANG 
3.            KEBUTUHAN JUMLAH DAN JENIS TENAGA TERDIDIK DAN PENYEDIAAN TENAGA TERDIDIK TIDAK SEIMBANG
Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
4.            PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN TENAGA KERJA ANTAR DAERAH TIDAK SEIMBANG
Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.
Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian
Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional rill yang dicapai masyarakat akan lebih rendah dari pada pendapatan potensial. Oleh karena itu, kemakmuran yang capai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional dari sektor pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurun, sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus diterima dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang, sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehinnga pertumbuhan ekonomi pun tidak akan terpacu.
Cara Mengatasi Pengangguran
Dalam rangka mengatasi pengangguran, ada beberapa usaha yang dapat dilakukan oleh pemerintah, antara lain sebagai berikut.
1. Mendorong Majunya Pendidikan
Dengan pendidikan yang memadai memungkinkan seseorang untuk memproleh kesempatan kerja yang lebih baik.
2. Mengintensifikasi Pekerjaan di Daerah Pedesaan yang bersifat Padat Karya
Tujuan mengintesifikasi pekerjaan di suatu pedesaan yang bersifat padat karya adalah untuk mengurangi pengangguran tenaga kerja kasar di daerah pedesaan dan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk.


3. Mendirikan Pusat-pusat Latihan Kerja
Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mendirikan pusat latihan kerja dengan tujuan melatih orang-orang menjadi manusia yang terampil dan menjdai manusia yang kreatif.
4. Meningkatkan Transmigrasi
Program peningkatan transmigrasi ditujukan untuk mengatasi pengangguran didaerah-daerah padat penduduk. Sekaligus untuk menurangi kepadatan penduduk terutama di Pulau Jawa. Dengan demikian, tenaga kerja di Pulau Jawa dapat lebih dimanfaatkan didaerah-daerah diluar Pulau Jawa.
5. Industrialisasi
Dengan berdirinya banyak pabrik industri, berarti lebih banyak tenaga kerja yang diserap.
6. Menggiatkan Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB)
Pogram KB, antara lain bertujuan untuk menghambat pertambahan penduduk dalam usaha mengurangi laju pertambahan golongan angkatan kerja. Jika antara pertambahan jumlah angkatan kerja seimbang dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia maka masalah pengangguran dapat diatasi.
7. Mengadakan Proyek SP3 (Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan)
Sarjana-sarjan lulusan berbagai perguruan tinggi ditugaskan sebagai pelopor pembangunan dan pembaharuan didaerah pedesaan, sekaligus menyerap tenaga kerja tamatan perguruan tinggi.
8. Membuka Kesempatan Bekerja di Luar Negeri
Pemerintah memberi kesempatan kepada mesayarakat untuk bekerja diluar negeri melalui Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui perusahaan pengerah tenaga kerja. Masyarakat yang berminat dapat mendaftarkab diri, kemudian diberi pelatihan dan dikirim ke luar negaeri untuk ditempatkan diberbagai perusahaan atau rumah tangga.
Pembangunan Ketenagakerjaan
1.      Arah kebijakan
Kebijakan pembangunan ketenagakerjaan diarahkan pada peningkatan kualitas tenaga kerja dan kemandirian tenaga kerja termasuk tenaga kerja yang akan bekerja di daerah lain maupun di luar negeri, dengan memanfaatkan dan mengembangkan lembaga pelatihan termasuk Balai Latihan kerja (BLK), penyediaan lapangan kerja baik di sektor formal maupun non formal untuk mengurangi pengangguran dan membantu PHK, pengembangan bursa tenaga kerja terpadu bagi tenaga kerja terlatih, serta perlindungan tenaga kerja.
2.      Tujuan dan Sasaran
Tujuan pembangunan ketenaga kerjaan adalah :
(a) untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja;
(b) mengurangi pengangguran;
(c) perlindungan tenaga kerja dari pelanggaran hak-hak ketenagakerjaan;
(d) serta peningkatan kesejahteraan tenaga kerja.
Sedangkan sasaran yang akan dicapai dalam pembangunan ketenagakerjaan adalah meningkatnya profesionalisme, dan jiwa kewirausahaan, semakin luasnya penyerapan tenaga kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, ketenangan bekerja dan berusaha.
3.      Program Pembangunan
Program pembangunan ketenagakerjaan adalah :
a.      Program perluasan lapangan kerja
Program ini dimaksudkan untuk membuka lapangan kerja dan akses lapangan kerja baik regional, nasional maupun luar negeri sebagai antisipasi meningkatnya angkatan kerja dan jumlah penggangur melalui penyediaan sistem informasi dan perencanaan tenaga kerja, mendorong terciptanya kesempatan berusaha, serta pengiriman tenaga kerja ke luar negeri.
b.      Program peningkatan ketrampilan tenaga kerja
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketrampilan tenaga kerja untuk memenuhi tuntutan pasar kerja, serta untuk mengantisipasi persaingan tenaga kerja yang semakin ketat baik tenaga kerja lokal maupun dari luar daerah melalui peningkatan pelatihan ketrampilan bagi tenaga kerja.
c.      Program perlindungan tenaga kerja
Program ini dimaksudkan untuk memberikan suatu kondisi bagi terciptanya, kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan tenaga kerja, serta terciptanya hubungan kerja industrial dan hubungan kerja yang harmonis antara pengusaha dan pekerja. Selain itu program ini juga dimaksudkan untuk mendorong optimalisasi fungsi kelembagaan tenaga kerja di perusahaan yang mampu menjembatani kepentingan pengusaha dan pekerja melalui peningkatan peran dan fungsi kelembagaan tenaga kerja, peningkatan pengawasan ketengakerjaan baik pekerja dalam negeri maupun luar negeri, serta pengembangan asuransi ketenaga kerjaan dan penyusunan rancangan peraturan daerah perlindungan tenaga kerja informal.
d.      Program Peningkatan Kerjasama
Program ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah-masalah ketenagakerjaan yang ada, baik perluasan lapangan kerja, ketrampilan tenaga kerja, maupun perlindungan tenaga kerja, bekerjasama dengan pihak swasta dan lembaga lain.







BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uranian pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sumber daya alam dan sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu Negara.

Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor lain seperti modal. Oleh karena itu, SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi

organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menciptakan struktur baru, yaitu struktur global. Struktur tersebut akan mengakibatkan semua bangsa di dunia mau tidak mau akan terlibat dalam suatu tatanan global yang seragam, pola hubungan dan pergaulan yang seragam khususnya dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Produktivitas & Penghasilan Rendah Produktivitas & Penghasilan Tinggi Penggunaan Tenaga diukur dengan jam kerja (JK) Penggunaan Tenaga lama (jam kerja Panjang) Jk: Panjang PP: Rendah JK: Panjang PP: Tinggi Penggunaan Tenaga Singkat(jam kerja Penuh) JK: PendekPP: Rendah JK: Pendek PP: Tinggi.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangannya atau masih jauh dari kesempurnaannya seperti yang diharapkan oleh karena itu kritik dan saran baik itu dari bapak dosen maupun rekan mahasiswa/i yang bersifat konstruktif sangat diharapkan guna memperbaiki penulisan lebih lanjut.




DAFTAR PUSTAKA

-          Arsyad, Lincolin. (2004). Ekonomi Pembangunan. Yogakarta: Sekolah Tinggi Ekonomi YKPN
-          Sukanto Reksodiprodjo. 2000. Pengertian Produktivitas, Bumi Aksara, Jakarta.
-          Faustino Cardos, Gomes. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2002.
-          Mathis dan Jackson. 2002.  Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Yogyakarta: Salemba Empat.
-          Irawan, M. Suparmoko, 1995, Ekonomi Pembangunan, Edisi Lima, Cetakan ke Empat, Yogyakarta, Penerbit BPFE.
-          Mudrajad Kuncoro, 1997, Ekonomi Pembangunan, Teori, masalah dan kebijakan.Cetakan pertama, unit penerbitan dan percetakan akademi manajemen perusahaan YKPN Yogyakarta.

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar