KATA PENGANTAR
Adalah kewajiban bagi setiap insan untuk dapat
mensyukuri karunia Tuhan karena kebesarannyalah penulis dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini, dalam penulisan makalah ini penulis banyak merepotkan
berbagai pihak baik dalam binbingan, bantuan moril, maupun espiritual, untuk
itu penuilis menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak selaku dosen pengasuh mata kuliah
Ekonomi Sumberdaya Manusia.
Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut
memberikan kontribusinya dalam pelaksanaan penulisan makalah ini, kepada semua
pihak tidak ada yang layak untuk membalas budi baik yang telah diberikan
hanyalah doa kiranya Maha pengasih memberikan berkat dan rahmat yang
berkelimpahan.
Penulisan makalah ini merupakan hasil maksimal dari
penulis namun masih terdapat banyak kekurangan dan untuk penyempurnaanya
penulis mengharapkan saran maupun kritikan yang konstruktif.
Jambi,07
Juli 2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pembangunan suatu bangsa memerlukan aspek pokok yang
disebut dengan sumber daya (resources) baik sumber daya alam atau natural
resources maupun sumber daya manusia atau human resources. Kedua sumber daya
ini sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan. Sejarah
menunjukkan masyarakat bisa mencapai kemakmuran karena berhasil memamfaatkan
sumber daya yang dimiliki.
Pada dasarnya sumber daya alam merupakan asset
yang dimiliki suatu Negara yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti
kesuburan tanah, keadaan iklim atau cuaca, hasil hutan, tambang dan hasil laut
yang sangat mempengaruhi pertumbuhan industri suatu Negara, terutama
dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Dengan adanya sumber daya alam
yang melimpah dan berpotensi tinggi sangat mendukung pembangunan ekonomi suatu
Negara. Pembangunan ekonomi adalah usaha – usaha untuk meningkatkan taraf hidup
suatu bangsa yang sering kali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riel
perkapita.
Namun sumber daya alam yang ada tersebut tidak
sendirinya diolah olah alam akan tetapi perlu adanya sumber daya manusia, guna
mengolah sumber daya alam tersebut. Keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk
mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih
tinggi atau disebut juga sebagai proses produksi.
Sumber daya manusia adalah yang terpenting, karena
jika sebuah Negara memiliki suatu SDM yang terampil dan berkualitas maka ia
akan mampu mengolah SDA yang jumlahnya terbatas.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis cenderung untuk
membahas masalah peranan sumber daya alam dan sumber daya manusia terhadap
pembangunan ekonomi.
1.2. Perumusan
Masalah
Adapun masalah yang dirumuskan dalam penulisan makalah
ini yakni adalah sebagai berikut :
1.
Konsep dasar dan pemikiran ekonomi
sumber daya manusia serta beberapa teori-teori yang terkait di dalamnya.
2.
Ketenagakerjaan dan pengangguran serta faktor-faktor
yang mempengaruhi.
3.
Serta poin-poin penting dalam ekonomi sumberdaya
manusia.
1.3.Pembatasan
Masalah
Dalam penulisan makalah ini hanya membahas masalah yang
berkaitan dengan peranan Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan beserta
perihal yang mempengaruhi terhadap pembangunan ekonomi.
1.4.Tujuan
Dalam penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar peranan Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan terhadap
pembangunan ekonomi. Dan dalam makalah ini menerangkan hal-hal yang saling
berpengaruh maupun mempengaruhi pentingnya ekonomi sumberdaya manusia.
1.5.Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk
menambah pengetahuan mahasiswa/i tentang pentingnya Sumber Daya Manusia dan
Ketenagakerjaan terhadap pembangunan ekonomi di suatu Negara. Serta untuk
menambah wawasan dan pengetahuan khususnya mengenai ekonomi sumberdaya manusia
yang ada. Juga bagi penulis merupakan latihan serta pembelajaran yang tentunya
berguna.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar dan Pemikiran Ekonomi
Sumber Daya Manusia
Ekonomi sumber daya manusia (human
Resources economic) berkaitan dengan
perencanaan sumber daya manusia (human resources planning), ekonomi ketenagakerjaan (labor economic), dan ekonomi kependudukan (population
ekonomic). Mulyadi. S (2003) menyatakan
bahwa ekonomi sumber daya manusia adalah ilmu ekonomi yan diterapkan untuk
menganalisis pemebentukan dan pemanfaatan sumber daya manusia yang berkaitan
dengan pembangunan ekonomi. dengan kata lain ekonomi sumber daya manusia
merupakan penerapan teori ekonomi analisis sumber daya manusia. Berikut adalah teori - teori yang mendasari tentang
ekonomi sumber daya manusia.
1. Teori Klasik Adam Smith
Adam Smith (1729 - 1790) merupakan
tokoh utama dari aliran ekonomi yang kemudian dikenal sebagai aliran klasik.
Smith menganggap bahwa manusia sebagai faktor produksi utama yang menentukan
kemakmuran bangsa-bangsa. Alasannya, alam (tanah) tidak ada artinya kalau tidak
ada sumber daya manusia yang mengelolahnya sehingga bermanfaat bagi kehidupan.
2.
Teori Klasik J.B Say
Kontribusi Jean Baptise Say (1767 -
1832) terhadap aliran klasik adalah pandangannya yang mengatakan bahwa setiap
penawaran akan menciptakan permintaannya sendiri ( supply
creates its own demand). Pendapat Say ini
disebut dengan hukum Say ( Say`s Law). pandangan tersebut didasari oleh asumsi
: bahwa peningkatan produksi akan selalu diiringi oleh peningkatan pendapatan,
yang kahirnya akan diiringi pula oleh peningkatan permintaan.
3.
Teori Malthus
Thomas Robert Malthus (1766 - 1834 )
dianggap sebagai pemikir klasik dalam bukunya " Principle
of population". Menurut Malthus, manusia berkembang
jauh lebih cepat dibandingkan dengan produksi hasil - hasil pertanian untuk
memenuhi kebutuhan manusia. karena perkembangan jumlah manusia jauh lebih cepat
dibandingkan dengan pertumbuhan produksi hasil-2 pertanian.
4.
Teori Keynes
Menurut Keynes (1883-1946) mengatakan
bahwa tidak ada mekanisme penyesuaian otomatis yang menjamin perekonomian akan
mencapai keseimbangan (equilibrium) pada
tingkat penggunaan kerja penuh.karena kaum klasik percaya bahwa dalam
keseimbangan sumber daya, termasuk tenaga kerja akan digunakan secara penuh (full
employed).
5.
Teori Harrod – Domar
Teori Harrod - Domar (1946) dikenal
sebagai teori petumbuhan. menurut teori ini investasi tidak hanya menciptakan
permintaan, tetapi juga memperbesar kapasitas produksi. kapasitas produksi yang
membesar membutuhkan permintaan yang lebih besar agar produksi tidak menurun.
6.
Teori Coale – Hoover
Coale - Hoover berpendapat bahwa
perubahan penduduk baru terasa pada penduduk sebagai input proses produksi
setelah kurun waktu tiga puluh tahun. dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi,
akan kerja akan menjadi lebih besar setelah tiga puluh tahun, hal ini akan
mendorong dihasilkannya jumlah output yang lebih besar. Oleh sebab itu dalam
jangka panjang pertumbuhan penduduk akan menaikkan jumlah angkatan kerja,
tetapi memeprlambat kenaikan output pekerja.
7. Teori Ester Boserup
Menurut Ester BOserup (1965)
menyimpulkan bahwa pertumbuhan penduduk justru menyebabkan dipakainya sistem
pertanian yang lebih intensif disuatu masyarakat primitif dan meningkatnya
output disektor pertanian. dalam hal ini pertumbuhan penduduk justru mendorong
diterapkannya suatu inovasi (teknologi) baru.
8. Teori Rasional Expectation
Menurut teori ini, perubahan
permintaan, apakah akan melalui ekspansi moneter atau rangsangan fiskal hanya
akan meningkatkan output nyata atau employment, bila masyarakat tidak menduga
adanya kenaikan itu. artinya masyarakat akan belajar dari pengalaman-
pengalaman tentang perubahan permintaan yang tidak diduga, akhirnya permintaan
akan kembali seperti semula. Output nyata dan emplpyment kembali ketitik
keseimbangan semula. Akhir kata semoga teori
ini dapat bermanfaat bagi teman - teman yang akan menulis skripsi, karya ilmiah
atau tesis tentang Sumber Daya Manusia.
Menurut Gomes (1997), Sumber daya manusia merupakan
salah satu sumber daya yang terdapat dalam suatu organisasi, meliputi semua orang
yang melakukan aktivitas. Dalam suatu organisasi perlu adanya suatu manajemen
yang mengelola sumber daya manusia yang ada untuk mencapai tujuan organisasi.
Mathis dan Jackson (2006) mengartikan manajemen sumber daya manusia sebagai
rancangan sistem – sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan
penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan –
tujuan organisasional. Tugas manajemen sumber daya manusia adalah untuk
mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan
pekerjaannya.
Menurut Werther dan Davis yang dikutip oleh Edy
Sutrisno menyatakan bahwa sumber daya manusia adalah pegawai yang siap, mampu
dan siaga dalam mencapi tujuan – tujuan organisasi (Werther dan Davis dalam
Sutrisno, 2009:1)
Menurut Hadari Nawami yang dikutip oleh Ambar Teguh
Sulistiyani dan Rosidah yang dimaksudkan sebagai sumber daya manusia meliputi
tiga pengertian yaitu
1.
Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja
dilingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pegawai
atau karyawan)
2.
Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai
penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.
3.
Sumber daya manisia adalah potensi yang merupakan
asset dan berfungsi sebagai modal (non material/nonfinansial) didalam
organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara
fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensinya. (Nawami dalam Sulistiyani
dan Rosidah, 2003:9)
Selain definisi Sumber daya manusia diatas Faustino
Cardoso Gomes (2003:1) menyebutkan bahwa: Sumber daya manusia merupakan salah
satu sumber daya yang terdapat dalam organisasi, meliputi semua orang yang
melakukan aktivitas.
Sumber daya manusia (SDM)
merupakan salah satu faktor yang sangat penting
dalam suatu perusahaan disamping faktor lain seperti modal. Oleh karena itu,
SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan. Pesatnya perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, menciptakan struktur baru, yaitu struktur
global. Struktur tersebut akan mengakibatkan semua bangsa di dunia mau tidak
mau akan terlibat dalam suatu tatanan global yang seragam, pola hubungan dan
pergaulan yang seragam khususnya dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan
perkembangan teknologi yang begitu pesat, masyarakat dunia terus berubah
sejalan dengan perkembangan teknologi, dari masyarakat pertanian ke masyarakat
industri dan berlanjut ke masyarakat pasca industri yang serba teknologis.
Pencapaian tujuan dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan
cenderung akan semakin ditentukan oleh penguasaan teknologi dan informasi,
walaupun kualitas sumber daya manusia (SDM) masih tetap yang utama. Sumberdaya
manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam persaingan global, yakni
bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta
berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan.
Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya
efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Dalam globalisasi yang menyangkut
hubungan intraregional dan internasional akan terjadi persaingan antar negara.
Sumber daya manusia atau
biasa disingkat menjadi SDM potensi yang
terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk
sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri
serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan
kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian
praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem
yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian
psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan
organisasi.
Sebagai ilmu, SDM dipelajari
dalam manajemen sumber daya manusia atau
(MSDM). Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen dan
psikologi. Mengingat struktur SDM dalam industri-organisasi dipelajari oleh
ilmu manajemen, sementara manusia-nya sebagai subyek pelaku adalah bidang
kajian ilmu psikologi.
Berikut ini merupakan
beberapa definisi mengenai Sumber Daya Manusia:
•Sumber Daya Manusia(SDM)
adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu
organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerjaan atau karyawan).
•Sumber Daya Manusia adalah
potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.
•Sumber Daya Manusia(SDM)
adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non
material/non finansial) didalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan
menjadi potensinyata(real) secara fisik dan non fisikdalam mewujudkan
eksistensi organisasi.
Dengan mempelajari bagaimana
pentingnya dan menangani kualitas sumber daya manusia maka akan terwujud:
a.
Meningkatnya kualitas sumber
daya manusia.
b.
Meningkatnya kesejahteaan
masyarakat dengan perluasan lapangan kerja.
c.
Meningkatkan perlindungan
dan kesejahteraan pekerja
d.
Peningkatan kualitas
transmigran
e.
Pemberdayaan kawasan
transmigrasi sebagai pengembangan tanaman
pangan, tanaman perkebunan dan industri kecil.
f.
Pemerataan penduduk dan
hasil-hasilnya
g.
Meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam pembangunan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mandiri.
Terkait dengan kondisi
sumber daya manusia Indonesia yaitu adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan
kerja dan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi
sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar
87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (open
unemployment). Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini
berjumlah sekitar 8 juta. Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada
masih relatif rendah. Struktur pendidikan angkatan kerja Indonesia masih
didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2 %. Kedua masalah tersebut
menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya kualitas
angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi. Lesunya dunia usaha
akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan
rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan tinggi. Sementara di
sisi lain jumlah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi terus meningkat.
Sampai dengan tahun 2000 ada sekitar 2,3 juta angkatan kerja lulusan perguruan
tinggi. Kesempatan kerja yang terbatas bagi lulusan perguruan tinggi ini
menimbulkan dampak semakin banyaknya angka pengangguran sarjana di Indonesia.
Menurut catatan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Depdiknas
angka pengangguran sarjana di Indonesia lebih dari 300.000 orang. Masalah SDM
inilah yang menyebabkan proses pembangunan yang berjalan selama ini kurang
didukung oleh produktivitas tenaga kerja yang memadai. Itu sebabnya
keberhasilan pembangunan yang selama 32 tahun dibanggakan dengan tingkat
pertumbuhan rata-rata 7%, hanya berasal dari pemanfaatan sumberdaya alam
intensif (hutan, dan hasil tambang), arus modal asing berupa pinjaman dan
investasi langsung. Dengan demikian, bukan berasal dari kemampuan manajerial
dan produktivitas SDM yang tinggi. Keterpurukan ekonomi nasional yang
berkepanjangan hingga kini merupakan bukti kegagalan pembangunan akibat dari
rendahnya kualitas SDM. Rendahnya SDM Indonesia diakibatkan kurangnya
penguasaan IPTEK, karena sikap mental dan penguasaan IPTEK yang dapat menjadi
subyek atau pelaku pembangunan yang handal.
Dalam kerangka globalisasi,
penyiapan pendidikan perlu juga disinergikan dengan tuntutan kompetisi. Oleh
karena itu dimensi daya saing dalam SDM semakin menjadi faktor penting sehingga
upaya memacu kualitas SDM melalui pendidikan merupakan tuntutan yang harus
dikedepankan.
Salah satu problem
struktural yang dihadapi dalam dunia pendidikan adalah
bahwa pendidikan merupakan subordinasi dari pembangunan ekonomi. Pada era
sebelum reformasi pembangunan dengan pendekatan fisik begitu dominan. Hal ini
sejalan dengan kuatnya orientasi pertumbuhan ekonomi.
Pengaruh IPTEK terhadap
peningkatan SDM Indonesia khususnya dalam persaingan global dewasa ini meliputi
berbagai aspek dan merubah segenap tatanan masyarakat. Aspek-aspek yang dipengaruhi,
adalah sebagai berikut :
1.
Dampak Globalisasi
Yang ditimbulkan oleh teknologi dalam era globalisasi, khususnya teknologi
informasi dan komunikasi, sangat luas. Teknologi ini dapat menghilangkan batas geografis
pada tingkat negara maupun dunia.
2.
Aspek Ekonomi.
Dengan adanya IPTEK, maka SDM Indonesia akan semakin meningkat dengan
pengetahuan-pengetahuan dari teknologi tersebut. Dengan kemajuan SDM ini,
tentunya secara tidak langsung akan mempengaruhi peningkatan ekonomi di
Indonesia. Berkaitan dengan pasar global dwasa ini, tidaklah mungkin jika suatu
negara dengan tingkat SDM rendah dapat bersaing, untuk itulah penguasaan IPTEK
sangat penting sekali untuk dikuasai. Selain itu, tidak dipungkiri globalisasi
telah menimbulkan pergeseran nilai dalam kehidupan masyarakat di masa kini
akibat pengaruh negatif dari globalisasi.
3.
Aspek Sosial Budaya.
Globalisasi
juga menyentuh pada hal-hal yang mendasar pada kehidupan manusia, antara lain
adalah masalah Hak Asasi Manusia (HAM), melestarikan lingkungan hidup serta
berbagai hal yang menjanjikan kemudahan hidup yang lebih nyaman, efisien dan
security pribadi yang menjangkau masa depan, karena didukung oleh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dampak yang timbul diakibatkannya ikatanikatan tradisional
yang kaku, atau dianggap tidak atau kurang logis dan membosankan. Akibat nyata
yang timbul adalah timbulnya fenomenafenomena paradoksal yang muaranya cenderung
dapat menggeser paham kebangsaan/nasionalisme. Hal tersebut dapat dibuktikan
dengan meningkatnya tanggapan masyarakat atas kasus-kasus yang terjadi dinilai dengan
didasarkan norma-norma kemanusiaan atau norma-norma sosial yang berlaku secara umum
(Universal internasional).
Hakikat Ekonomi kependudukan dan ketenagakerjaan Ekonomi
menyangkut kebutuhan-kebutuhan manusia dan sumber-sumber daya (resources).
Keinginan dan kebutuhan manusia tidak terbatas, sedangkan sumber-sumber daya
selalu terbatas. Dengan demikian ilmu ekonomi berusaha menerangkan bagaimana
memenuhi kebutuhan masyarakat sebanyak mungkin dengan jumlah sumber-su,ber yang
terbatas.
Kedua pengertian SDM tersebut mengandung dua aspek,
yaitu kuantitas, dalam arti jumlah penduduk yang mampu bekerja, dan aspek
kualitas, dalam arti jasa kerja yang tersedia dan diberikan untuk produksi. SDM
sebagai faktor produksi juga terbatas, dalam pengertian yang demikian, maka
ekonomi kependudukan dan ketenagakerjaan berusaha menerangkan bagaimana
memanfaatkan sumber daya manusia sebaik – baiknya untuk dapat menghasilkan
barang dan jasa guna memenuhi sebanyak mungkin kebutuhan manusia, tanpa
merugikan kepentingan generasi manusia berikutnya akan pemenuhan kebutuhannya.
Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat
dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup
lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya
alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah,
udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam seperti barang
tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya.
Sumber daya manusia adalah seluruh kemampuan atau
potensi penduduk yang berada di dalam suatu wilayah tertentu beserta
karakteristik atau ciri demografis, sosial maupun ekonominya yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan.
2.2 Tenaga Kerja,Angkatan Kerja dan
Pengangguran.
1. Tenaga
Kerja
Penduduk dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok
besar, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Sebagaimana telah diuraikan
di depan, tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja.
Angkatan
Kerja Produktivitas & Penghasilan (PP)
Produktivitas & Penghasilan Rendah Produktivitas
& Penghasilan Tinggi Penggunaan Tenaga diukur dengan jam kerja (JK)
Penggunaan Tenaga lama (jam kerja Panjang) Jk: Panjang PP: Rendah JK: Panjang
PP: Tinggi Penggunaan Tenaga Singkat(jam kerja Penuh) JK: PendekPP: Rendah JK:
Pendek PP: Tinggi.
Makna
angkatan kerja
Sebagaimana telah dikemukakan, tenaga kerja atau
manpower terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja
adalah penduduk, atau lebih tepatnya tenaga kerja, yang aktif secara ekonomi.
Bukan angkatan kerja adalah penduduk, atau lebih tepatnya tenanga kerja, yang
tidak aktif secara ekonomi. Mereka yang aktif secara ekonomi terdiri dari
penduduk yang bekerja dan yang sedang mencari pekerjaan. Tenaga kerja
(manpower) adalah seluruh penduduk dalam usia kerja (berusia 15 tahun atau
lebih) yang potensial dapat memproduksi barang dan jasa. Sebelum tahun 2000,
Indonesia menggunakan patokan seluruh penduduk berusia 10 tahun ke atas (lihat
hasil Sensus Penduduk 1971, 1980 dan 1990). Namun sejak Sensus Penduduk 2000
dan sesuai dengan ketentuan internasional, tenaga kerja adalah penduduk yang
berusia 15 tahun atau lebih.
Angkatan kerja ialah setiap orang yang mapu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun untuk masyarakat (UU No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Adapun
angkatan kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas yang secara aktif
melakukan kegiatan ekonomis (Biro Pusat Statistik,19830. Angkatan kerja terdiri
atas penduduk yang berciri sebagai berikut:
a. Bekerja
b. Mempunyai
pekerjaan tetap, tetapi sementara tidak bekerja
c. Tidak
memilki pekerjaan sama sekali, tetapi mencari pekerjaan secara aktif
Mereka yang berumur 15 tahun atau tidak bekerja atau
tidak mencari pekerjaan karena bersekolah, mengurus rumah tangga, pensiun, atau
secara fisik fisik dan mental tidak memungkinkan untuk bekerja tidak dimasukkan
ke dalam angkatan kerja (Ida Bagus Mantra,2003:225).
Hubungan Jumlah Penduduk,Angkatan Kerja, dan
Pengangguran
1. Angkatan
Kerja
Seperti sudah disinggung di atas,angkatan kerja
(labour force) merupakan sebagian dari jumlah penduduk seminggu sebelum sensus
sudah bekerja, baik sedang bekerja atau sementara sedang tidak bekerja dengan
berbagai alasan seperti sedang menunggu panen atau cuti. Tidak semua angkatan
kerja akan mendapat kesempatan kerja, karena lapangan kerja yang tersedia belum
tentu dapat menyerapnya.
2.
Pengangguran
Adakah orang-orang disekitar anda yang tidak bekerja?
Apakah mereka terlalu muda atau sudah tua? Angkatan kerja yang tidak terserap
dalam kesempatan kerja sehingga belum kerja atau sudah bekerja tetapi karena
sesuatu hal tidak bekerja secara optimal disebut pengangguran (unemployment).
3.
Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja (demand for labour) adalah suatu
keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja) untuk diisi
oleh para pencari kerja.kondisi perekonomian yang terjadi akhir-akhir ini
menambah banyaknya jumlah pengangguran karena adanya PHK dari perusahaan yang
gulung tikar atau merugi.
Macam-macam Pengangguran dan Penyebabnya
Pengangguran tidak hanya terjadi masalah bagi pribadi
yang bersangkutan tetapi juga bagi negaranya. Macam-macam pengangguran ditinjau
dari penyebabnya,antara lain sebagai berikut.
• Pengangguran Konjungtor
Pada waktu kegiatan ekonomi mengalami
kemunduran,perusahaan harus menurangi kegiatan produksi, baik menurangi
produksi maupun dengan mengurangi sebagian tenaga kerja. Kemunduran ekonomi
akan menaikkan tingkat pengangguran dalam masyarkat. Pengangguran yang
disebabkan oleh siklus konjungtor (perubahan kegiatan perekonomian) disebut
dengan pengangguran konjungtor.
• Pengangguran Teknologi
Bagaimanakah perusahaan mengerjakan pembukuan keuangan
yang terjadi sebelum ada komputer? Perusahaan membutuhkan banyak pekerja yang
paham akuntansi untuk mengerjakan pembukuannya. Namun setelah ada komputer yang
dilengkapi dengan sistem akuntansi, maka kehadiran pekerja-pekerja tersebut
tidak dibutuhkan lagi. Perusahaan hanya membutuhkan pekerja yang menghsilkan
sistem dalam komputer. Pengangguran yang disebabkan oleh penggunaan mesin-mesin
yang modern dan serba otomatis,sehingga tenaga kerja manusia dikurangi bahkan
ditiadakan disbut pengangguran teknolgi.
• Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman merupakan pengangguran yang
disebabkan oleh pengaruh musim. Pada saat musim tanam dan panen, banyak petani
yang turun ke sawah dan ladang untuk melakukan aktivitas mereka. Namun, disaat
selang waktu antara kedua musim tersebut petani tidak banyak melakukan
aktivitas. Mereka hanya menggembalakan ternak atau sekedar istirahat dirumah.
Pada saat ini, petani merupak pengangguran musiman.
• Pengangguran Struktural
Pengangguran yang disebabkan oleh adanya perubahan
strukur dan kegiatan ekonomi. Ada dua kemungkinan yang menyebabkan pengangguran
sturukural, yaitu menurunnya permintaan dan teknik produksi yang semakin
canggih.
1) Permintaan Menurun
Salah satu contoh pengangguran struktural yang
disebabkan oleh berkurangnya permintaan ialah pengangguran yang yerjadi
dikalangan tukang jahit dan tukang sepatu tradisional. Hal ini disebabkan oleh
adanya perkembangan industri garmen atau konveksi dan industri sepati modern.
Para konsumen lebih suka membeli baju dan sepatu siap pakai.
2) Makin Canggihnya Teknik Produksi
Faktor ini menungkinkan suatu perusahaan pada waktu
yang sama menaikkan produksi sekaligus menurangi tenaga kerja. Mesin berat
digunakan untuk mendorong dan meratakan tanah atau menggali parit untuk
membersihkan kawasan. Penggunaan mesin-mesin ini akan mengurangi tenaga manusia
yang diperlukan dalam kegiatan membangun jalan raya.
• Pengangguran Normal
Pengangguran yang disebabkan memang belum mendapat
pekerjaan karena pendidikan dan keterampilan yang tidak memadai. Dari uraian
diatas dapat disimpulkan beberapa hal yang menyebabkan pengangguran sebagai
berikut.
1.
Penduduk yang relatif banyak, sedangkan lapangan kerja
atau lapangan usaha belum menampung.
2.
Pendidikan dan keterampilan yang rendah dan tidak siap
kerja.
3.
Teknologi yang semakin modern.
4.
Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara
melakukan penghematan-penghematan.
5.
Ketidakstabilan perekonomian,politik,dan keamanan
suatu negara.
• Pengangguran terselubung (diseguisees Unemployment)
Seorang lulusan Sekolah Menengah Kejuruan) program
Teknologi Pertanian, karena suatu hal terpaksa bekerja sebagai pelayan toko,
yang sebenarnya tidak sesuai dengan bakat dan keterampilannya. Lulusan ini
merupakan tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena sesuatu alasan
tertentu, misalnya karena tidak memperoleh suatu pekerjaan yang sesuai dengan
bakat dan kemampuannya.
• Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang
sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Ada yang sudah berusaha secara
maksimal tapi belum memperoleh pekerjaan, tetapi ada juga yang tidak berusaha mencari
pekerjaan karena malas. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengganguran
adalah sebagai berikut:
1.
BESARNYA ANGKATAN KERJA TIDAK SEIMBANG DENGAN
KESEMPATAN KERJA
Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan
kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya
sangat jarang terjadi.
2.
STRUKTUR LAPANGAN KERJA TIDAK SEIMBANG
3.
KEBUTUHAN JUMLAH DAN JENIS TENAGA TERDIDIK DAN
PENYEDIAAN TENAGA TERDIDIK TIDAK SEIMBANG
Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih
besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi.
Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang
dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian
tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
4.
PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN TENAGA KERJA ANTAR DAERAH
TIDAK SEIMBANG
Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja
lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi
keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga
kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara
lainnya.
Dampak Pengangguran
terhadap Perekonomian
Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat
memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena
pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional rill yang dicapai masyarakat
akan lebih rendah dari pada pendapatan potensial. Oleh karena itu, kemakmuran
yang capai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional dari
sektor pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan
menyebabkan kegiatan perekonomian menurun, sehingga pendapatan masyarakat pun
akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus diterima dari masyarakat pun
akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi
pemerintah juga akan berkurang, sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus
menurun.
Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi.
Adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang
sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang.
Keadaan demikian tidak merangsang kalangan investor (pengusaha) untuk melakukan
perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi
menurun sehinnga pertumbuhan ekonomi pun tidak akan terpacu.
Cara
Mengatasi Pengangguran
Dalam rangka mengatasi pengangguran, ada beberapa usaha
yang dapat dilakukan oleh pemerintah, antara lain sebagai berikut.
1. Mendorong Majunya Pendidikan
Dengan pendidikan yang memadai memungkinkan seseorang
untuk memproleh kesempatan kerja yang lebih baik.
2. Mengintensifikasi Pekerjaan di Daerah Pedesaan yang
bersifat Padat Karya
Tujuan mengintesifikasi pekerjaan di suatu pedesaan
yang bersifat padat karya adalah untuk mengurangi pengangguran tenaga kerja
kasar di daerah pedesaan dan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk.
3. Mendirikan Pusat-pusat Latihan Kerja
Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mendirikan
pusat latihan kerja dengan tujuan melatih orang-orang menjadi manusia yang
terampil dan menjdai manusia yang kreatif.
4. Meningkatkan Transmigrasi
Program peningkatan transmigrasi ditujukan untuk
mengatasi pengangguran didaerah-daerah padat penduduk. Sekaligus untuk
menurangi kepadatan penduduk terutama di Pulau Jawa. Dengan demikian, tenaga
kerja di Pulau Jawa dapat lebih dimanfaatkan didaerah-daerah diluar Pulau Jawa.
5. Industrialisasi
Dengan berdirinya banyak pabrik industri, berarti
lebih banyak tenaga kerja yang diserap.
6. Menggiatkan Pelaksanaan Program Keluarga Berencana
(KB)
Pogram KB, antara lain bertujuan untuk menghambat
pertambahan penduduk dalam usaha mengurangi laju pertambahan golongan angkatan
kerja. Jika antara pertambahan jumlah angkatan kerja seimbang dengan jumlah
lapangan kerja yang tersedia maka masalah pengangguran dapat diatasi.
7. Mengadakan Proyek SP3 (Sarjana Penggerak
Pembangunan Pedesaan)
Sarjana-sarjan lulusan berbagai perguruan tinggi
ditugaskan sebagai pelopor pembangunan dan pembaharuan didaerah pedesaan,
sekaligus menyerap tenaga kerja tamatan perguruan tinggi.
8. Membuka Kesempatan Bekerja di Luar Negeri
Pemerintah memberi kesempatan kepada mesayarakat untuk
bekerja diluar negeri melalui Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui
perusahaan pengerah tenaga kerja. Masyarakat yang berminat dapat mendaftarkab
diri, kemudian diberi pelatihan dan dikirim ke luar negaeri untuk ditempatkan
diberbagai perusahaan atau rumah tangga.
Pembangunan Ketenagakerjaan
1.
Arah kebijakan
Kebijakan pembangunan ketenagakerjaan diarahkan pada peningkatan
kualitas tenaga kerja dan kemandirian tenaga kerja termasuk tenaga kerja yang
akan bekerja di daerah lain maupun di luar negeri, dengan memanfaatkan dan
mengembangkan lembaga pelatihan termasuk Balai Latihan kerja (BLK), penyediaan
lapangan kerja baik di sektor formal maupun non formal untuk mengurangi
pengangguran dan membantu PHK, pengembangan bursa tenaga kerja terpadu bagi
tenaga kerja terlatih, serta perlindungan tenaga kerja.
2.
Tujuan dan Sasaran
Tujuan pembangunan ketenaga kerjaan adalah :
(a) untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja;
(b) mengurangi pengangguran;
(c) perlindungan tenaga kerja dari pelanggaran hak-hak ketenagakerjaan;
(d) serta peningkatan kesejahteraan tenaga kerja.
Sedangkan sasaran yang akan dicapai dalam pembangunan ketenagakerjaan
adalah meningkatnya profesionalisme, dan jiwa kewirausahaan, semakin luasnya
penyerapan tenaga kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, ketenangan bekerja
dan berusaha.
3.
Program Pembangunan
Program pembangunan ketenagakerjaan adalah :
a.
Program perluasan lapangan
kerja
Program ini dimaksudkan
untuk membuka lapangan kerja dan akses lapangan kerja baik regional, nasional
maupun luar negeri sebagai antisipasi meningkatnya angkatan kerja dan jumlah
penggangur melalui penyediaan sistem informasi dan perencanaan tenaga kerja,
mendorong terciptanya kesempatan berusaha, serta pengiriman tenaga kerja ke
luar negeri.
b.
Program peningkatan
ketrampilan tenaga kerja
Program ini dimaksudkan
untuk meningkatkan ketrampilan tenaga kerja untuk memenuhi tuntutan pasar
kerja, serta untuk mengantisipasi persaingan tenaga kerja yang semakin ketat
baik tenaga kerja lokal maupun dari luar daerah melalui peningkatan pelatihan
ketrampilan bagi tenaga kerja.
c.
Program perlindungan tenaga
kerja
Program ini dimaksudkan untuk
memberikan suatu kondisi bagi terciptanya, kesehatan, keselamatan dan
kesejahteraan tenaga kerja, serta terciptanya hubungan kerja industrial dan
hubungan kerja yang harmonis antara pengusaha dan pekerja. Selain itu program
ini juga dimaksudkan untuk mendorong optimalisasi fungsi kelembagaan tenaga
kerja di perusahaan yang mampu menjembatani kepentingan pengusaha dan pekerja
melalui peningkatan peran dan fungsi kelembagaan tenaga kerja, peningkatan
pengawasan ketengakerjaan baik pekerja dalam negeri maupun luar negeri, serta
pengembangan asuransi ketenaga kerjaan dan penyusunan rancangan peraturan
daerah perlindungan tenaga kerja informal.
d.
Program Peningkatan
Kerjasama
Program ini dimaksudkan
untuk mengatasi masalah-masalah ketenagakerjaan yang ada, baik perluasan
lapangan kerja, ketrampilan tenaga kerja, maupun perlindungan tenaga kerja,
bekerjasama dengan pihak swasta dan lembaga lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
uranian pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sumber daya alam dan
sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan
ekonomi suatu Negara.
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting
dalam suatu perusahaan disamping faktor lain seperti modal. Oleh karena itu, SDM
harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan. Pesatnya perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, menciptakan struktur baru, yaitu struktur
global. Struktur tersebut akan mengakibatkan semua bangsa di dunia mau tidak
mau akan terlibat dalam suatu tatanan global yang seragam, pola hubungan dan
pergaulan yang seragam khususnya dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Produktivitas
& Penghasilan Rendah Produktivitas & Penghasilan Tinggi Penggunaan
Tenaga diukur dengan jam kerja (JK) Penggunaan Tenaga lama (jam kerja Panjang)
Jk: Panjang PP: Rendah JK: Panjang PP: Tinggi Penggunaan Tenaga Singkat(jam
kerja Penuh) JK: PendekPP: Rendah JK: Pendek PP: Tinggi.
3.2 Saran
Dalam
penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangannya atau
masih jauh dari kesempurnaannya seperti yang diharapkan oleh karena itu kritik
dan saran baik itu dari bapak dosen maupun rekan mahasiswa/i yang bersifat
konstruktif sangat diharapkan guna memperbaiki penulisan lebih lanjut.
DAFTAR
PUSTAKA
-
Arsyad, Lincolin. (2004). Ekonomi Pembangunan. Yogakarta: Sekolah
Tinggi Ekonomi YKPN
-
Sukanto Reksodiprodjo. 2000. Pengertian Produktivitas, Bumi
Aksara, Jakarta.
-
Faustino Cardos, Gomes. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit
Andi, Yogyakarta, 2002.
-
Mathis dan Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi
Pertama, Cetakan Pertama, Yogyakarta: Salemba Empat.
-
Irawan, M. Suparmoko, 1995, Ekonomi Pembangunan, Edisi Lima,
Cetakan ke Empat, Yogyakarta, Penerbit BPFE.
-
Mudrajad Kuncoro, 1997, Ekonomi Pembangunan, Teori, masalah dan
kebijakan.Cetakan pertama, unit penerbitan dan percetakan akademi manajemen
perusahaan YKPN Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar